25 JUNE 2012 CATEGORY: DUNIA ISLAM
Mursi dibesarkan secara sederhana bersama orang-orang di desa itu. Ia mengatakan, dirinya tidak dilahirkan di tengah kalangan keluarga yang berada. Ayahnya harus bekerja keras setiap hari dan sering membawa Morsi kecil ke tempat kerjanya dengan menunggang keledai.
Mursi adalah seorang hafidz (penghafal) Al Qur’an yang pernah berjanji akan memusuhi Yahudi dan menegakkan Syariat Islam.
Menurut para penentang Mursi, Presiden dari kelompok Ikhwanul Muslimin itu haruslah diwaspadai. Mursi yang mengepalai sayap politik Ikhwanul Muslimin yang inklusif dianggap tidak berbuat banyak untuk mengurangi kekhawatiran di kalangan warga Kristen dan perempuan Mesir.
Namun Nagla Ali, isteri Mursi, menampik semua kekhawatiran itu. Nagla mengatakan, Islam sejati merangkul orang dari berbagai agama lain, dan ia juga tidak sependapat bahwa perempuan harus selalu patuh kepada lelaki.
Nagla ingat ketika suaminya menghormati keputusannya untuk masuk menjadi anggota Ikhwanul Muslimin 30 tahun lalu. Ia mengatakan kepada suaminya, hal itu tidak akan jadi masalah. Menurutnya, semuanya akan ditunjukkan jalan keluar oleh Allah Swt.
Itulah nasihat dan kerja sama yang menurut para sekutu Morsi dibutuhkan olehnya apabila ia ingin berhasil. Mantan calon presiden Abdullah al Ashaal mengatakan, “Ia sebagai presiden harus memayungi lainnya yang bukan anggota Ikhwanul Muslimin.”
Tetapi, sebagian pihak yakin apa pun janji Morsi, Ikhwanul Muslimin, pada intinya, bukan organisasi yang merangkul semua unsur. Pakar sosiologi politik Said Sadek menunjuk kepada lambang bendera kelompok itu.
Ia mengatakan, “Di bendera mereka ada gambar pedang. Saya rasa pedang yang mereka miliki itu tidak untuk main-main.”
Nagla Ali mengatakan, cara berpikir seperti itu salah menurut Islam. Ia mengatakan, suaminya akan menjadi pelayan semua warga Mesir. Ia menunjuk kepada kalifah pertama yang terkenal dengan sikapnya yang adil terhadap semua.
Ia mengatakan Kalifah Umar bin Khattab suka mengatakan ‘jika seekor unta tersandung di Levant, saya (sebagai pemimpin) yang akan bertanggung jawab.’
Namun, tanpa konstitusi dan peran seorang Presiden yang masih belum ditetapkan, mungkin tantangan besar pertama yang dihadapi Mursi adalah mencari tahu tanggung jawab apa yang akan diembannya.
Usai diumumkan sebagai pemenang, dalam pidato televisi, Mursi menyerukan persatuan nasional. Mursi yang merupakan pemimpin pertama di Mesir yang terpilih secara demokratis mengatakan ia akan menjadi presiden bagi seluruh rakyat Mesir.
Profil Muhammad Mursi
Moursi, lahir di desa Adwah, Provinsi Syarqiyah, bagian timur Mesir, pada 20 Agustus 1951 dari keluarga petani sederhana.
Saat ini, doktor teknik lulusan Amerika Serikat itu mengetuai Partai Kebebasan dan Keadilan atau Hizbul Hurriyah Wal Adalah, sayap politik Ikhwanul Muslimin.
Mursi meraih doktor bidang teknik material pada University of Southern California pada 1982, dan pernah menjadi dosen atau profesor pembantu di universitas di AS itu pada 1982-1985.
Pada 1985-2010, Mursi mengetuai jurusan teknik material di Universitas Zakazik, Mesir, dan dosen teknik di Cairo University.
Sejak 1977, Mursi mulai aktif di Ikhwanul Muslimin dan berulang kali masuk penjara, baik di masa Presiden Anwar Saddat (1970-1981) maupun di era Presiden Husni Mubarak (1981-2011) atas tuduhan melakukan gerakan bawah tanah untuk menggulingkan pemerintah.
Memang, sepanjang tiga rezim Mesir mulai dari Presiden Gamal Abdel Nasser (1953-1970), berlanjut rezim Presiden Anwar Saddat (1970-1981) hingga Presiden Mubarak (1981-2011), Ikhwanul Muslimin dinyatakan sebagai organisasi terlarang.
Jabatan terakhir di Ikhwanul Muslimin, sebagai anggota (Irsyad) atau dewan pimpinan tertinggi di jajaran organisasi berpengaruh tersebut.
Dalam pemilihan umum pada 2000, Mursi terpilih sebagai anggota parlemen dan kemudian terpilih menjadi juru bicara kubu Ikhwanul Muslimin di dewan legislatif itu. Mursi memiliki seorang istri dan dikaruniai lima anak dan tiga cucu.
Ini merupakan yang pertama seorang pemimpin organisasi Islam mencapai posisi tertinggi di negeri berjulukan “Negeri Seribu Menara” tersebut. (VOA News/BBC/Republika).
Mengenal Sosok Mohammad Mursi, Presiden Mesir